Mengatasi Kekerasan dalam Rumah Tangga: Langkah-langkah untuk Melindungi Diri
Mengatasi Kekerasan dalam Rumah Tangga: Langkah-langkah untuk Melindungi Diri
Kekerasan dalam rumah tangga merupakan masalah yang serius dan tidak boleh dianggap remeh. Menurut data yang dirilis oleh Komnas Perempuan, setidaknya terdapat 259.150 kasus kekerasan dalam rumah tangga yang dilaporkan pada tahun 2020. Angka ini tentu saja merupakan hal yang sangat mengkhawatirkan dan menuntut langkah-langkah konkret untuk mengatasinya.
Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk mengatasi kekerasan dalam rumah tangga adalah mengenali tanda-tanda kekerasan tersebut. Menurut psikolog Dr. Andri Satria, tanda-tanda kekerasan dalam rumah tangga dapat berupa fisik, psikis, maupun seksual. “Jika ada tanda-tanda seperti memar di tubuh, perubahan perilaku, atau ketakutan yang berlebihan, segera cari bantuan,” ujarnya.
Selanjutnya, penting untuk memiliki jaringan dukungan yang kuat. Menurut Yuni Shara, seorang aktivis perempuan, memiliki orang-orang yang peduli dan siap membantu adalah kunci untuk melindungi diri dari kekerasan dalam rumah tangga. “Jangan ragu untuk mencari bantuan dari keluarga, teman, atau lembaga yang berkompeten dalam menangani kasus kekerasan dalam rumah tangga,” kata Yuni.
Selain itu, penting juga untuk memiliki rencana darurat. Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Siti Haryati, setiap perempuan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga harus memiliki rencana darurat untuk melindungi diri dan anak-anak. “Rencana darurat bisa berupa tempat perlindungan sementara, nomor darurat yang bisa dihubungi, dan sebagainya,” ujarnya.
Tak kalah pentingnya, edukasi dan sosialisasi tentang kekerasan dalam rumah tangga juga perlu terus dilakukan. Menurut Direktur Yayasan Pulih, Rina Anggraeni, edukasi tentang kekerasan dalam rumah tangga tidak hanya penting untuk korban, tetapi juga untuk masyarakat luas agar bisa ikut mengatasi masalah ini. “Semakin banyak orang yang paham tentang kekerasan dalam rumah tangga, semakin besar peluang untuk mengatasi masalah ini,” kata Rina.
Dengan mengenali tanda-tanda kekerasan dalam rumah tangga, memiliki jaringan dukungan yang kuat, memiliki rencana darurat, dan terus melakukan edukasi, kita semua bisa berperan aktif dalam mengatasi kekerasan dalam rumah tangga. Ingatlah bahwa kekerasan tidak bisa diselesaikan dengan diam, tapi dengan tindakan nyata dan kolaborasi dari semua pihak. Semoga dengan langkah-langkah ini, kita bisa menciptakan rumah tangga yang aman dan damai bagi semua.